Banyak orang percaya mengonsumsi kopi dapat menurunkan berat badan.
Namun sebuah penelitian terbaru membuktikan kelebihan kopi justru mencegah penurunan berat badan.
Pernyataan itu didapat peneliti dari Western Australian Institute for Medical Research (WAIMR) dan the University of Western Australia's School of Medicine and Pharmacology. Mereka merilis hasil temuan itu di Journal of Agricultural and Food Chemistry.
Menurut mereka, kopi mengandung asam klorogenat yang berdampak pada kesehatan, mulai dari mencegah hilangnya lemak hingga mengembangkan resistensi insulin.
"Semua orang tahu tentang efek kafein, tetapi ketika sedang mempertimbangkan pilihan gaya hidup kita, sangat penting untuk diingat bahwa senyawa seperti CGA dapat memiliki efek pada kesehatan jika tidak dikonsumsi dalam jumlah moderat," kata Vance Matthews, asisten profesor di WAIMR. Matthews dan Kevin Croft, profesor di Western Australia.
Peneliti semula menguji efek CGA pada tikus gemuk yang diberi dosis berbeda dari senyawa tersebut.
Tikus yang diberi dosis setara dengan lima atau enam cangkir kopi per hari menunjukkan retensi lemak dalam sel, yang berarti mereka menimbun lemak. Tikus gemuk juga menunjukkan intoleransi glukosa lebih, sebuah kondisi pra-diabetes, dan peningkatan resistensi terhadap regulasi insulin.
Namun, penulis mengatakan bahwa masih aman untuk minum kopi dalam level moderat untuk mengurangi tekanan darah dan akumulasi lemak, seperti ditunjukkan studi sebelumnya.
"Tampaknya efek kesehatan tergantung dosis. Asupan moderat kopi, hingga tiga sampai empat cangkir sehari tampaknya masih bisa mengurangi risiko pengembangan penyakit seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2," katanya.
Namun para peneliti juga menemukan bahwa CGA, yang juga ditemukan dalam teh dan buah-buahan seperti plum, tidak menghentikan tikus gemuk dari kenaikan berat badan. Peneliti juga mempertanyakan efektivitas suplemen penurunan berat badan yang mengandung CGA.
"Orang-orang mungkin akan membuang-buang uang mereka jika mereka membeli produk mahal seperti suplemen diet biji kopi hijau yang saat ini dianggap sebagai produk penurunan berat badan yang menakjubkan," kata Croft.
Kopi dikenal luas untuk melindungi otak seiring pertambahan usia. Peminum kopi telah memangkas risiko mereka terkena Alzheimer dan demensia sebesar 60 persen, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Neurology, sambil menurunkan risiko Parkinson sebesar 32 hingga 60 persen.
TAGS: LifeStyle, Health, Food
Pernyataan itu didapat peneliti dari Western Australian Institute for Medical Research (WAIMR) dan the University of Western Australia's School of Medicine and Pharmacology. Mereka merilis hasil temuan itu di Journal of Agricultural and Food Chemistry.
Menurut mereka, kopi mengandung asam klorogenat yang berdampak pada kesehatan, mulai dari mencegah hilangnya lemak hingga mengembangkan resistensi insulin.
"Semua orang tahu tentang efek kafein, tetapi ketika sedang mempertimbangkan pilihan gaya hidup kita, sangat penting untuk diingat bahwa senyawa seperti CGA dapat memiliki efek pada kesehatan jika tidak dikonsumsi dalam jumlah moderat," kata Vance Matthews, asisten profesor di WAIMR. Matthews dan Kevin Croft, profesor di Western Australia.
Peneliti semula menguji efek CGA pada tikus gemuk yang diberi dosis berbeda dari senyawa tersebut.
Tikus yang diberi dosis setara dengan lima atau enam cangkir kopi per hari menunjukkan retensi lemak dalam sel, yang berarti mereka menimbun lemak. Tikus gemuk juga menunjukkan intoleransi glukosa lebih, sebuah kondisi pra-diabetes, dan peningkatan resistensi terhadap regulasi insulin.
Namun, penulis mengatakan bahwa masih aman untuk minum kopi dalam level moderat untuk mengurangi tekanan darah dan akumulasi lemak, seperti ditunjukkan studi sebelumnya.
"Tampaknya efek kesehatan tergantung dosis. Asupan moderat kopi, hingga tiga sampai empat cangkir sehari tampaknya masih bisa mengurangi risiko pengembangan penyakit seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2," katanya.
Namun para peneliti juga menemukan bahwa CGA, yang juga ditemukan dalam teh dan buah-buahan seperti plum, tidak menghentikan tikus gemuk dari kenaikan berat badan. Peneliti juga mempertanyakan efektivitas suplemen penurunan berat badan yang mengandung CGA.
"Orang-orang mungkin akan membuang-buang uang mereka jika mereka membeli produk mahal seperti suplemen diet biji kopi hijau yang saat ini dianggap sebagai produk penurunan berat badan yang menakjubkan," kata Croft.
Kopi dikenal luas untuk melindungi otak seiring pertambahan usia. Peminum kopi telah memangkas risiko mereka terkena Alzheimer dan demensia sebesar 60 persen, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Neurology, sambil menurunkan risiko Parkinson sebesar 32 hingga 60 persen.
TAGS: LifeStyle, Health, Food
0 Response