Samsung boleh jadi primadona dengan produk tablet barunya, Galaxy Note
3, yang diperkenalkan awal bulan ini. Generasi ketiga Note itu
disebut-sebut sebagai "pembunuh" iPhone 5S mewakili lini Android.
Bahkan, Chief Samsung Mobile Communications JK Shin optimistis penjualan
Note 3 akan melampaui dua generasi sebelumnya.
Dilihat dari sisi penjualan, Samsung boleh berbangga hati. Galaxy Note terbukti laris manis. Tapi, bagaimana jika dilihat dari sisi ketahanan produk?
Meski ukuran layarnya kalah jika dibandingkan phablet-phablet sejenis, Galaxy Note 3 tetap mendapat tempat di hati penggemar Samsung. Ini ponsel berlayar lebar, cukup ideal dengan diagonal 5,7 inci. Sangat nyaman saat dipakai bermain game, menonton video di YouTube, atau sekadar membaca artikel di Internet.
Namun, satu tantang terbesar perangkat berlayar lebar adalah ketahanan layar. Secara logis, semakin besar penampangnya, semakin besar pula kemungkinannya pecah saat terjatuh. Bagaimana dengan Galaxy Note 3?
Seorang penguji dari Android Authority secara sukarela merekam video uji jatuh, atau populer dengan istilah drop test, untuk phablet Samsung teranyar satu ini.
Pada pengujian pertama, Galaxy Note 3 dijatuhkan dari ketinggian dada pria dewasa dengan layar menghadap ke langit. Hasilnya, perangkat cukup tangguh. Hanya sedikit lecet di bagian bodi.
Pengujian kedua, pada ketinggian yang sama, Note 3 dijatuhkan dengan kondisi layar menghadap ke samping. Ternyata, ponsel tetap bekerja dengan normal. Tidak ada kerusakan signifikan pada bagian dalam.
Namun, hasilnya berbeda pada pengujian ketiga. Sekali ini, pengujinya menghadapkan layar ponsel ke lantai lalu dijatuhkan dari ketinggian yang sama. Dan, hasilnya, layar itu langsung pecah. Hampir seluruh layarnya retak, meski bagian dalam layar tetap berjalan normal.
Tapi, tentu saja layar Super AMOLED milik Samsung ini tidak murah jika diganti. Harganya bisa jutaan rupiah. Jika Anda orang yang ceroboh, ada baiknya pikir-pikir dulu sebelum memutuskan untuk membeli phablet satu ini. Tapi, jika kadung naksir, apa boleh buat. Anda harus ekstra hati-hati.
Dilihat dari sisi penjualan, Samsung boleh berbangga hati. Galaxy Note terbukti laris manis. Tapi, bagaimana jika dilihat dari sisi ketahanan produk?
Meski ukuran layarnya kalah jika dibandingkan phablet-phablet sejenis, Galaxy Note 3 tetap mendapat tempat di hati penggemar Samsung. Ini ponsel berlayar lebar, cukup ideal dengan diagonal 5,7 inci. Sangat nyaman saat dipakai bermain game, menonton video di YouTube, atau sekadar membaca artikel di Internet.
Namun, satu tantang terbesar perangkat berlayar lebar adalah ketahanan layar. Secara logis, semakin besar penampangnya, semakin besar pula kemungkinannya pecah saat terjatuh. Bagaimana dengan Galaxy Note 3?
Seorang penguji dari Android Authority secara sukarela merekam video uji jatuh, atau populer dengan istilah drop test, untuk phablet Samsung teranyar satu ini.
Pada pengujian pertama, Galaxy Note 3 dijatuhkan dari ketinggian dada pria dewasa dengan layar menghadap ke langit. Hasilnya, perangkat cukup tangguh. Hanya sedikit lecet di bagian bodi.
Pengujian kedua, pada ketinggian yang sama, Note 3 dijatuhkan dengan kondisi layar menghadap ke samping. Ternyata, ponsel tetap bekerja dengan normal. Tidak ada kerusakan signifikan pada bagian dalam.
Namun, hasilnya berbeda pada pengujian ketiga. Sekali ini, pengujinya menghadapkan layar ponsel ke lantai lalu dijatuhkan dari ketinggian yang sama. Dan, hasilnya, layar itu langsung pecah. Hampir seluruh layarnya retak, meski bagian dalam layar tetap berjalan normal.
Tapi, tentu saja layar Super AMOLED milik Samsung ini tidak murah jika diganti. Harganya bisa jutaan rupiah. Jika Anda orang yang ceroboh, ada baiknya pikir-pikir dulu sebelum memutuskan untuk membeli phablet satu ini. Tapi, jika kadung naksir, apa boleh buat. Anda harus ekstra hati-hati.
0 Response